Senin, 22 Desember 2008

about karma phala bag3

Apa kejadian dibalik Draupadi ditelanjangi? Di hadapan Sabhanya Maharaja Dhritarashtra yang buta? Oleh putra-putranya khsusnya Dussasana?

Draupadi menjerit, menangis, berteriak-teriak meminta tolong sambil berusaha menyelamatkan kainnya dari tarikan tangan kuat Dussasana....tetapi...tidak ada seorang pun yang bangun dari tempat duduknya untuk menolongnya... Tidak ada seorang pun yang berani angkat suara membela dan memihaknya, atau melarang Dussasana dkk melakukan perbuatan hina tersebut... Tidak ada..., bahkan Pandava yang memiliki kekuatan dan kesaktian tak terkatakan pun tidak ada yang berani bangkit datang menolongnya....

Akhirnya Draupadi menghentikan aliran air matanya..., menghentikan teriakannya meminta tolong..., menghentikan bahkan lambaian tangannya kepada para Pandava... Draupadi lalu mencoba membela dirinya dari amukan Dussasana dkk. Tetapi..., sampai di manakan kekuatan seorang wanita istana di hadapan otot kekar lelaki sepserti Dussasana? Merasa dirinya pun tidak mampu menyelamatkan dirinya akhirnya SATU-SATUNYA JALAN tersisa baginya adalah ATMA-SAMARPANAM, yaitu penyerahan diri total kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, Tuhan Yang Maha Pelindung...

Maka pada detik mulainya Atma Samarpanam..., beruntai-untai kain datang sambung-menyambung membelit dan menutupi badan Draupadi... yahhh Draupadi selamat oleh Atma Samarpanam..., oleh tanpa perlawanan....

Ia telah mencoba bergantung pada orang-orang tua bijaksana di Sabha tersebut seperti Drona, Bhisma dll, kepada Maharaja...kepada para perwira, kepada para Ksatriya yang terkenal sangat menghormati wanita dan melindungi wanita....semua tidak berhasil.

Ia juga mencoba bergantung pada suaminya...pada Yuddhisthira... Bhima... Arjuna.... Nakula.... Sahadeva......semua juga tidak mampu menyelamatkannya.... Cara belindung pada suami pun tidak berhasil...

Akhrnya ia berhasil hanya ketika ia mulai tidak tergantung pada orang lain..., bahkan tidak tergantung pada diri sendiri..., pada kemampuan diri sendiri... ia pasrah..., Draupadi menyerahkan dirinya penuh pada Tuhan YME. Ia meninggalkan rasa malu bahwa Dussasana akan berhasil membuka seluruh pakaiannya.., bahwa ia akan telanjang bulat di hadapan orang-orang terhormat.., bahwa ia akan sangat malu... semua perasaan kecemasan ia tinggalkan. Ia pasrah sepenuhnya atas kehendak Tuhan YME. Kalau Tuhan menginginkan ia dipermalukan seperti itu di hadapan publik, ia akan terima, kalau Tuhan menginginkan ia selamat atau celaka...semua ada di tanganNYA. Draupadi memilih Atma-samarpanam...penyerahan diri total tanpa syarat....

Ketergantungan dan penyerahan diri total kepada SEGALA PUTUSAN DAN KEHENDAK TUHAN YME merupakan jalan terindah khususnya bagi kita-kita yang lemah dalam segala hal di zaman Kali ini; lemah dalam tapa-brata, lemah dalam ingatan, lemah dalam spiritual, lemah dalam mempelajari sastra, lemah dalam kejujuran, lemah dalam mengakui diri lemah....satu-satunya jalan bagi kita semua yang lemah (diwakili oleh sosok wanita Draupadi) adalah dengan cara penyerahan diri total...Atma Samarpanam....silakan Tuhan mau apa terhadap diri kita...kita siap menjadi TOOLS-nya (alat), terserah Beliau mau apakan kita karena keseluruhan diri kita adalah milikNYA... Usaha kita minimal adalah menjaga agar tools tersebut tetap terjaga dan berada dalam keadaan baik, jangan sampai karatan..., sehingga Tuhan tidak akan membuangnya dan memakai tools lain untuk TUJUAN BELIAU...

Draupadi memang selamat. Tetapi, apakah yang menyebabkan kejadian menyedihkan tersebut??? Mengapa kelompok Dussasana, Duryodhana dll begitu benci dan marahnya pada Draupadi???

Kecil saja... sebabnya hanyalah peristiwa kecil... yaitu ketika Kaurava diantara melihat-lihat istana Indraprastha..., Draupadi sempat menertawakan Duryodhana dkk terjatuh masuk kolam dalam istana..., basah kuyup... malu khususnya merasa diri Ksatriaya besar ditertawakan oleh seorang wanita.... Merasa malu diri mereka dikatakan sebagai "orang tua buta anak pun buta..."

Draupadi tidak pernah merasa diri merendahkan atau mempermalukan para Kaurava. Sebagai insan biasa, mulutnya keseleo menertawakan Kaurava yang memang kelihatan lucu dalam keadaan basah kuyup nyemplung ke kolam..., saking bersihnya sehingga tidak nampak berbeda dengan lantai...

Karma-phala ternyata tidak memperhitungkan putri raja, titisan surgawi..., istri pahlawan hebat dan mulia...Karmaphala tetap melaksanakan tugasnya...dan Draupadi pun harus mengalaminya....

Draupadi memang kurang berhati-hati dalam menjaga mulut/kata-kata... dan hasilnya..., ia harus mengalami derita dipermalukan di hadapan Sabha besar....yang dihadiri oleh orang-orang terhormat dari seluruh dunia....

Dahulu, orang-orang Bali terkenal karena ajegnya berpegang pada hukum Karmaphala. Namun sekarang..., kecemasan memang harus ada pada kita semua....bahwa bukan hanya orang Bali...., orang-orang dari kelompok suku/agama mana pun... mereka mendapat kesempatan luas untuk terperangkap dalam tiga hal berikut yaitu:

1. KORUPSI
2. TIPU MENIPU
3. BLACK MAGIC

Semoga Tuhan menyelamatkan kita dari amukan tiga bahaya tersebut....manggalam astu...

Tidak ada komentar: